Rabu, 29 Oktober 2008

Menggugat Proklamasi

Bila Di runut Perjalanan Sejarah perubahan Kepemimpinan Suku suku dalam wilayah Nusantara Ini, berawal dari kerajaan kerajaan, Depati depati / Pangeran bangsawan Pemberian Belanda, Marga, pesirah dan Terakhir Desa.

semakin jauh meninggalkan zaman, kedaulan suku suku, rakyat dan individu di wilayah Nusantara ini semakin mengkerdil.

seluruh sumber kehidupan yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai sepenuhnya oleh negara dan dikelola oleh pihak asing, untuk kepentingan pemimpin dan dalam rangka memberikan ancaman bencana bagi rakyat.

mengutip bahasa madilog oleh Tan Malaka : ' di bentuknya Negara ini dalam Bentuk Revublik hanya sebagai strategy untuk menggalang dukungan Sekutu dalam mengusir Belanda., namun dalam perjalanya prasyarat Bentuk revublik untuk simpati sekutu ini merupakan sebuah siasat pembukaan celah intervensi asing di kemudian hari. Pemerintahpun tidak berupaya memperbaiki system kepenglolaan Negeri untuk lebih baik agar dapat menjadikan Negara ini kuat menghadapi Berbagai invernsi Politik.

Terakhir menghadapi puncak kegelisahan akan kegamangan Pemerintah mengelola wilayah dan rakyat, Rakyat mulai mengambil sikap.

Tanggal 17 agustus 2008,
berbarengan Dengan Upacara HUT Kemardekaan RI, 700 masayrakat adat suku Serawai Di Bengkulu Mengadakan Konggres yang bertajuk "Menggugat Proklamasi". sebagai Bentuk Ungkapan Kekecewaan terhadap Pemegang mandat Pengelolaan Negara.

Tidak ada komentar: